Jurnal Pilar | Alan Sidik
Bima, Pilarmedianusantara.com – Warga Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, (NTB) terisolir. Penyebabnya, akses jalan ditutup genangan air banjir dan jembatan penghubung antar desa terputus.
“Iya benar (terisolir), sudah tiga hari,” kata Kepala Desa (Kades) Waduwani, Herry kepada pilarmedianisantara.com Jumat, (24/1/2025).
Herry mengungkapkan warga desanya terisolir dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa sejak Rabu (22/1/2025) kemarin. Hal itu disebabkan meluapnya banjir kiriman dari Dam Pela Parado.
Luapan air yang belum surut, menutup akses jalan yang menghubungkan Desa tetangga, yakni Desa Naru, dan Nisa hingga ke Pasar Tente.
“Ruas jalan tak bisa dilewati, karena masih ditutup luapan air banjir setinggi 1,2 meter. Hal ini membuat aktivitas warga Desa Waduwani sampai dengan hari ini menjadi terhambat,” ungkapnya.
Selain itu Herry melanjutkan, jembatan penghubung dengan Desa Keli juga terputus imbas banjir. Jembatan yang berada di sebelah barat desa Waduwani sempat dibuat jalan alternatif, namun kembali putus dihantam banjir.
“Jembatan penghubung Desa Waduwani-Keli, kita upayakan lagi bangun jalan alternatif,” katanya.
Herry mengaku untuk sementara, warga Desa Waduwani yang berpergian keluar dari Desa, seperti berbelanja kebutuhan rumah tangga dan dapur di Pasar Tente, harus melewati jalan pertanian dan jalan ekonomi.
“Harus keluar lewat jalan Risa-Kalampa dulu baru bisa ke Pasar Tente dan memutar keliling dengan jarak yang cukup jauh,” imbuhnya.
Herry menambahkan persoalan itu telah dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, bahkan Tim BPBD telah turun melakukan survei pada Selasa, (21/1/2025). Hanya saja, sampai Jumat ini, belum ada tindak lanjut perbaikan.
“Kami berharap kepada pihak Pemkab Bima agar dapat menangani serius persoalan ini,” harap Herry.