Kementerian P2MI Desak Investigasi Kasus Penembakan Pekerja Migran Indonesia di Malaysia

Ilustrasi Penodongan.(Shutterstock)

Pilarmedianusantara.com – Lima warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pekerja migran ditembak oleh petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1/2024) dini hari. Penembakan ini terjadi sekitar pukul 03.00 waktu setempat saat petugas APMM sedang melakukan patroli dan mendapati kapal yang membawa lima pekerja migran Indonesia melintas di perairan tersebut.

Akibat kejadian ini, satu pekerja migran meninggal dunia, satu lainnya dalam kondisi kritis, sementara tiga korban lainnya mengalami luka-luka. Saat ini, korban yang selamat sedang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Selangor.

Bacaan Lainnya

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, mengutuk keras penggunaan kekuatan berlebihan oleh APMM yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka. P2MI mendesak Pemerintah Malaysia untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan memberikan tindakan tegas terhadap petugas APMM yang terbukti bersalah.

Christina juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dan berkomitmen memberikan dukungan hukum serta memfasilitasi pemulangan jenazah. P2MI juga bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur untuk memastikan akses konsuler dan perawatan medis bagi korban yang selamat.

P2MI juga akan mengupayakan pertemuan dengan Pemerintah Malaysia untuk membahas langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan, sambil menegaskan pentingnya perlakuan manusiawi terhadap pekerja migran, termasuk yang berstatus nonprosedural atau ilegal.

About Author