BIMA, PilarMediaNusantara.com – Bertempat di Ruang Rapat Utama Bupati Bima Jln. Soekarno Hatta no 01 Godo Desa Dadibou Kec. Woha Kab. Bima telah berlangsung kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Informasi Data Komoditi Bawang Merah di Kabupaten Bima, yang di pimpin oleh Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M. Noor, Senin, 22 November 2021
Hadir dalam acara rapat koordinasi tersebut, Direktur Jendral Perdagangan dalam Negri Kementrian Perdagangan RI, Oke Nurwan. Gubernur NTB, Dr. zulkiefli mansyah, SE, M.Sc. Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noor. Kasdim 1608/ Bima, Mayor Inf. Yudha Bhakti Irawan, serta Kapolres Bima, AKBP Heru Sasongko Sik. dan beberapa pejabat dan Kepala dinas, di jajaran Pemda Kabupaten Bima.
Kegiatan ini dalam rangka menanggapi tuntutan petani bawang merah pada hari kamis tanggal 18 November 2021 yg lalu. Sehingga dengan persoalan tersebut Kementerian Perdagangan dan Gubernur hadir dalam rangka mencari solusi terkait tuntutan massa aksi anjloknya harga Bawang merah dan naiknya harga Obat-obatan.
Dengan kehadiran Kementerian perdagangan ada peluang baru untuk daerah Bima untuk ekspor. Terkait masalah harga bawang merah di Bima kami sudah perintahkan kepada Kepala dinas perdagangan di tiga propinsi Papua dan papua Barat serta Maluku agar pedagang Bawang merah dari Brebes tidak lagi mensuplai Bawang merah ke tiga propinsi tersebut.
“Saya sudah perintah kadis perindag di papua dan papua Barat serta maluku, agar menurunkan harga Bawang Merah karena harga Bawang Merah di 3 propinsi tersebut seharga Rp. 40.000 / kg,” ungkap Oke Nirwan.
Dan saya meminta kepada Kepala Dinas di 3 propinsi agar mengumpulkan pedagang yang ada, dan sekarang sedang mengumpul pedagang untuk menurunkan harga Bawang merah dari harga Rp. 40.000/Kg menjadi harga Rp. 32.000/Kg, tapi kesulitan di dalam transportasi angkutannya mahal.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTB Dr. zulkiefli mansyah, SE, M.Sc, Meminta kepada Pemerintah agar segera turun tangan untuk membantu petani Bawang merah dan pemerintah di tiga propinsi sedang kumpul pedagang terkait masalah harga Bawang.
“Saya minta pedagang dari Bima tidak bergantung lagi pada pedagang di Jawa, saya minta pedagang di Bima langsung saja membawa bawang merah di 3 propinsi tersebut, tapi harus di bantu dari sisi angkutan dari Bima ke ambon, karena pedagang di sana langsung terima di tempat,” ujar Gubernur NTB, Dr. zulkiefli mansyah, SE, M.Sc.
Sekarang tugas pemerintah Bantu biaya transportasi dari Bima ke 3 propinsi, untuk pemerintah pusat membantu subsidi transportasi sebesar 50 persen, sementara dari pemerintah Propinsi membantu subsidi 25 persen.
“Terkait penjual Paket Pupuk Subsidi dengan Non Subsidi oleh Distributor pupuk, Saya akan bersurat kepada menteri pertanian dan Pupuk RI, agar Distributor tidak jual paket pupuk.” ungkap Oke Nurwan menanggapi pertanyaan dari salah satu pertanyaan dari kepala desa renda, yang hadir dalam acara rapat koordinasi tersebut.
Direktur Jendral Perdagangan dalam Negri Kementrian Perdagangan RI, Oke Nurwan juga meminta kepada kadis deperindag, untuk membuat laporan secara tertulis Jika ada Distributor Pupuk yang benar-benar menjual pupuk secara paket. Tolong Kadis perindag Kabupaten dan Propinsi agar membuat laporan ke Kami sebagai dasar kami untuk bersurat ke menteri pertanian, kata Oke Nurwan. agar masalah pupuk Dirjen perdagangan akan berkoordinasi dengan menteri pertanian agar masalah pupuk tidak di jual paket. (Hasyem/PMnusanatara)