Korensponden: Allisya Tamariska | Editor: Julians
Tokyo Jepang, PilarNusantara.id – Sedikitnya tiga orang ditemukan tewas dan 80 orang lainnya hilang akibat longsor yang terjadi setelah hujan lebat mengguyur Kota Atami, Jepang, selama akhir pekan.
Sejumlah media lokal melaporkan satu dari tiga korban tewas sejauh ini merupakan seorang wanita. Para korban ditemukan tersapu lumpur longsor yang membawa berbagai reruntuhan bangunan dan batang pohon. Longsor dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.30 waktu lokal pada Sabtu (3/7) di Atami, 90 kilometer dari barat daya Ibu Kota Tokyo
Kota Atami merupakan pusat resor mata air panas yang berada di lereng curam. Media lokal melaporkan lumpur dan puing-puing bangunan juga ikut tersapu sungai sepanjang 2 kilometer sebelum berakhir ke laut. Lebih dari 1.500 petugas SAR dikerahkan untuk mencari warga yang hilang dengan menyisir setiap rumah yang hancur dan terkubur lumpur.
“Ibuku masih hilang. Saya tidak pernah membayangkan hal seperti ini bisa terjadi di sini,” kata seorang pria kepada saluran televisi publik NHK seperti dikutip Reuters.
Warga Atami lainnya berusia 75 tahun mengatakan rumahnya hanyut terbawa banjir dan longsor. Tetangganya, yang merupakan pasangan suami istri pun hingga kini belum ditemukan.
Sementara itu, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan telah mengerahkan seluruh petugas pemadam kebakaran, polisi, hingga angkatan bersenjata untuk mempercepat pencarian dan evakuasi. “Kami ingin menyelamatkan sebanyak mungkin korban yang terkubur di puing-puing sesegera mungkin,” kata Suga kepada wartawan. Jepang merupakan negara dengan tingkat bencana alam cukup tinggi. Longsor, gempa bumi, letusan gunung berapi, hingga tsunami kerap terjadi di negara Asia Timur tersebut. (allisya tamariska)