Jakarta, PilarMediaNusantara.id – Massa buruh yang terdiri dari Partai Buruh dan gabungan buruh se-Jabodetabek mulai berdatangan ke depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus). Mereka akan melakukan demo menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja hingga kabulkan presidential threshold 0%.
Pantauan NYCNews di Depan Gerbang Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto (Gatsu), Senin (7/2/2022), sekitar pukul 9.50 WIB, massa aksi mulai berdatangan. Massa aksi membawa sepanduk dan bendera bertuliskan partai buruh.
Massa aksi pun terdiri dari Partai Buruh yang menggunakan baju berwarna oranye dan buruh yang menggunakan kemeja putih berpadu biru. Massa aksi masih belum melakukan gelaran demo.
Terpantau juga Gerbang DPR RI tertutup rapat dan dikunci. Polisi masih belum terlihat berjaga di depan Gedung DPR RI.
Kendaraan masih bisa melintas di Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR. Lalu lintas dari arah Gatot Subroto menuju Slipi pun terlihat ramai lancar.
Sementara massa buruh yang baru datang tampak duduk di trotoar. Mereka masih menunggu rekannya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Partai Buruh Said Iqbal memaparkan lima poin tuntutan pada demo ini. Poin tersebut adalah tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, kabulkan presidential threshold 0%, revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), dan gugatan untuk membatalkan SK Gubernur di seluruh Indonesia tentang upah minimum kabupaten/kota.
“Hari ini Partai Buruh bersama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar konferensi pers untuk memberikan penjelasan aksi ribuan buruh se-Jabodetabek di DPR RI, besok 07 Februari 2022, titik kumpul di DPR RI jam 10 pagi hingga selesai,” jelasnya, Minggu (6/2).
Selain itu, aksi juga digelar serempak di puluhan kota industri, diantaranya di Bandung, Semarang, Jepara, Surabaya, Makassar, Aceh, Medan, dan Banjar Masin.