Muspika Woha TNI Polri Melaksanakan Kegiatan Safari Ramadhan Tingkat Kec Woha 1446H/2025M di Desa Naru Kec. Woha Kab. Bima

Jurnal Pilar | Alan Sidik

Bima-Woha, Pilarmedianusantara.com – hari Selasa tanggal 25 Maret 2025 Pukul 19.30 WITA sampai selesai ,Bertempat di Mesjid Al Furqan Desa Naru Kecamatan Woha Kabupaten Bima ,Telah di langsung kegiatan Safari Ramadhan Tingkat Kecamatan Tahun 1446H/2025M, yang di Pimpin oleh camat Woha Irfan H.M.Nor S.Sos dalam rangka untuk mempererat tali silaturahmi antar Pemerintah Lingkup Kecamatan Woha dengan Masyarakat Desa Naru yang di hadiri sekitar 150 orang jama’ah shalat isya dan tarawih .

Bacaan Lainnya

yang di hadiri.
1. Camat Woha ,Irfan H.M.Nor S.Sos
2. Sekcam Woha ,Risman S.pd
3.Danramil Woha Lettu CBA Iwan Susanto SH.
4. Kapolsek Woha di wakili BKTM,Brigadir Sabet .
5. Kepala KUA Woha,Anwar Sadat S.ag
6. kasi Kessos kantor camat woha ,Muslichin S.Sos
7. Kepala SDN No 3 Tente ,Muhammad Setiawan S.pd .
8. Kepala desa Naru,Usman Ab/aparaturnya .
9. Ketua BPD,Rusli S.pd/anggotanya .
10. Babinsa desa Naru ,Serka I Gusti Bagus Uliantara .
11. Babin trantibum desa Naru,Opan Sang Surya .
12. Ketua TP PKK Desa Naru /anggota

Camat woha irfan s.sos H.m nor ,Pada malam hari ini saya atas nama camat Woha menyampaikan rasa bangga serta ucapan trima kasih kepada pemerintah desa Naru serta warga maupun seluruh jamaah yang hadir karena pada malam hari ini kami rombongan safari kecamatan hadir sesuai agenda rutin yang kami laksanakan pada tiap tahun di bulan ramadhan,,

Mari kita tingkatkan ibadah kita di bulan ramadhan ini ,hindari hal-hal yang tidak kita inginkan demi desa Naru yang aman .

setelah ini mari kita semua ikuti Kultum singkat yang akan di sampaikan oleh Kepala kementerian agama kecamatan Woha dan atas perhatiannya kami ucapkan trima kasih .
Wassalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh ungkapnya.

Kultum Ramadhan yang di sampaikan oleh kepala KUA Woha , Anwar Sadat S ag
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh .
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Sejak kecil, ada satu kalimat yang tidak asing dan selalu terdengar di bulan Ramadan, terutama di penghujung bulan tersebut.. tentunya kita tidak asing dengan kata Lailatul Qadar. Malam yang mulia ini hanya ada di bulan Ramadan, Satu malam yang sangat di idamkan oleh seluruh umat Islam di dunia. Betapa tidak? Malam Qadar adalah satu malam yang lebih dari seribu bulan, setara dengan 83 tahun lamanya. Ada satu surah yang tentu sangat kita hafal sejak kecil, Q.S. Al-Gadr: 3-5 sebagai berikut :
– Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
– Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
– Malam itu (penuh) kesejahteraan .
Malam lailatul gadar yaitu malam dimana amal shalih ketika itu lebih baik daripada amal selama seribu bulan di waktu selain lailatul gadar.
Salah satu laki-laki dari Bani Israil ada yang melaksanakan shalat di waktu malam sampai pagi, kemudian berperang memerangi musuhnya di waktu siang sampai sore, dan dia melaksanakan hal itu selama seribu bulan, kemudian Allah menurunkan ayat (Lailatul Qadri khairum min alfi syahr) Sebagaimana yang diamalkan oleh laki-laki itu.”

Dan pada malam tersebut, bumi disesaki oleh para malaikat yang dipimpin oleh Jibril ,Para malaikat mendoakan orang-orang yang beribadah di malam tersebut.

Malaikat berbondong-bondong turun ke bumi beserta Jibril di antaranya pada malam ini atas perintah Tuhan mereka untuk menunaikan setiap perkara yang hendak dipenuhi oleh Allah di tahun berikutnya, dan memberikan kebaikan untuk orang-orang yang taat, di antaranya adalah ada yang mendoakan keselamatan mereka, memohonkan ampun dan mendoakan mereka. Malam ini adalah malam (yang penuh) kesejahteraan dan penuh kebaikan mulai permulaannya sampai terbitnya fajar.”

Hadirin Rahimakumullah!
Menurut hadis sahih, Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk menggapai malam
tersebut pada malam-malam
Sekalipun tidak bisa itikaf sepanjang malam kita bisa memperbanyak membaca Al-Gur’a atau berzikir di rumah kita. Jangan sampai karena alasan tidak itikaf, kita habiskan mal

About Author