Pesona Gunung Tambora Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

Follow me

Jurnal Pilar | Pesona Gunung Tambora Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

Bima, Pilarmedianusantara.com – Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah gunung berapi kerucut aktif yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Dompu yang mencakup lereng bagian barat dan selatan dan Kabupaten Bima yang mencakup lereng bagian timur dan utara. Gunung Tambora terbentuk akibat zona subduksi aktif di bawahnya. Pada masa lampau, ketinggian Gunung Tambora mencapai sekitar 4.300 m yang membuat gunung ini menjadi salah satu puncak tertinggi di Indonesia di masa lalu.

Bacaan Lainnya

Aktivitas vulkanis gunung berapi ini memuncak dengan letusan pada April 1815 yang mencapai skala tujuh VEI. Letusan tersebut menjadi letusan vulkanis tebesar sejak letusan Taupo pada tahun 1881. Suara letusan tercatat terdengar hingga pulau Sumatera lebih dari 2.000 km ke barat. Hujan abu vulkanis terjadi di Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Maluku. Letusan tersebut menelan korban jiwa sedikitnya 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya merupakan korban langsung dari letusan. Beberapa peneliti memperkirakan jumlah korban jiwa mencapai 92.000 orang, tetapi angka ini diragukan karena dinilai terlalu besar.

Letusan tersebut juga menyebabkan perubahan iklim dunia saat itu. Tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas dengan adanya perubahan cuaca drastis di Amerika Utara dan Eropa akibat debu yang dihasilkan dari letusan. Peristiwa tersebut menyebabkan kegagalan panen dan kematian ternak massal yang pada gilirannya menyebabkan wabah kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Pada sebuah ekskavasi tahun 2004 di wilayah Gunung Tambora, sekelompok arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur 3 meter di bawah endapan piroklastik dari letusan tahun 1815. Temuan ini sering disebut sebagai Pompeii dari Timur akibat kemiripannya dengan Kota Pompeii di Italia yang terkubur material letusan vulkanis.

About Author

Pos terkait